Pengertian Hadits Menurut Para Ulama

Hadits merupakan sumber ajaran islam yang sangat berharga setelah Al-Quran. Hadits berisi segala sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad SAW, seperti ucapan, tindakan, dan persetujuan beliau. Memahami hadits sangat penting bagi umat islam untuk menjalankan ibadah dan kehidupan sehari hari sesuai dengan ajaran islam. Artikel ini akan mengupas secara mendalam pengertian hadits menurut para ahli, serta perbedaan antara hadits yang sahih dan dhaif

Pengertian Hadits dalam Islam

Kalau kita mau tahu pengertian hadits, secara sederhana bisa dibilang hadits itu adalah semua perkataan, perbuatan, dan keputusan Nabi Muhammad SAW yang kita jadikan contoh dalam hidup. Jadi, selain membaca Al-Qur’an, kita juga belajar langsung dari Nabi melalui hadits.

Para ahli agama menjelaskan bahwa hadits itu luas maknanya. Imam Nawawi, salah satu ulama besar, bilang kalau hadits itu mencakup semua yang berasal dari Rasulullah SAW, baik itu kata kata beliau, tindakan beliau, bahkan persetujuan beliau terhadap sesuatu. Jadi, semua yang dilakukan atau dikatakan Nabi itu punya makna penting dalam ajaran islam.

Sementara itu, Imam Al-Ghazali mengajarkan kita bahwa hadits itu bukan cuma pelengkap Al-Quran, tapi juga seperti kompas yang menuntun kita dalam menjalani hidup. Untuk benar benar memahami dan mengamalkan ajaran islam, kita wajib memahami hadits dengan baik.

Definisi Hadits Menurut Para Ulama

Banyak ulama yang telah memberikan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan hadits. Salah satu pendapat yang paling terkenal adalah dari Imam Syafi’i. Beliau menjelaskan bahwa hadits itu mencakup semua hal yang berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW. Dengan kata lain, pengertian hadits adalah segala sesuatu yang menjadi contoh dan pedoman bagi umat islam, yang bersumber langsung dari Rasulullah.

Imam Bukhari, seorang ahli hadits yang sangat terpandang, menekankan pentingnya keaslian hadits. Beliau berpendapat bahwa kita tidak boleh sembarangan menerima sebuah hadits. Kita harus memeriksa dengan seksama siapa saja yang meriwayatkan hadits tersebut. Jika semua perawinya dapat dipercaya dan sanadnya sampai kepada Nabi Muhammad SAW, maka hadits itu disebut shahih atau benar. Namun, jika ada keraguan atau kelemahan dalam sanadnya, maka hadits itu disebut dhaif atau lemah.

Hadits Shahih dan Dhaif

Saat kita mempelajari pengertian hadits, kita akan menemukan bahwa para ulama memiliki cara untuk menilai kualitas setiap hadits. Mereka membagi hadits menjadi beberapa kategori, yang paling umum adalah hadits shahih dan dhaif. Hadits shahih adalah hadits yang sangat kuat dan bisa dipercaya, sementara hadits dhaif memiliki tingkat kepercayaan yang lebih rendah.

1. Hadits Sahih

Hadits sahih itu seperti surat asli yang kita terima langsung dari pengirimnya. Agar surat itu dianggap asli, kita harus memeriksa beberapa tanda-tandanya, seperti cap pos, tanda tangan pengirim, dan sebagainya. Begitu juga dengan hadits, ada beberapa tanda yang harus ada agar dianggap sahih, yaitu:

  • Sanad-nya bersambung. Artinya, semua perawi dalam rantai hadits harus memiliki hubungan langsung satu sama lain tanpa ada yang terputus.
  • Perawi yang adil dan kuat ingatannya, Para perawi dalam rantai tersebut harus orang orang yang terkenal adil (terpercaya dalam agama dan moral) dan memiliki daya ingat yang kuat dalam menyampaikan hadits.
  • Tidak terdapat syadz. Artinya, hadits tersebut tidak bertentangan dengan hadits lain yang lebih kuat sanadnya.
  • Tidak terdapat ‘illah. Artinya, tidak ada cacat tersembunyi dalam hadits yang bisa merusak keautentikannya.

Contoh dari hadits shahih yang sangat dikenal adalah hadits dari Imam Bukhari muslim, yang dimana dua kitab hadits ini dianggapan koleksi hadits yang paling indah dalam islam. Dan para ulama sepakat bahwa semua hadits yang ada di dalam kitab ini bisa menjadi dasar hukum islam tanpa keraguan.

2. Hadits Dhaif

Pengertian hadits secara sederhana adalah segala ucapan, perbuatan, atau persetujuan Nabi Muhammad SAW yang dijadikan contoh bagi umat islam. Hadits dhaif itu seperti cerita yang kurang lengkap atau kurang bisa dipercaya. Kalau kita bandingkan dengan hadits shahih, hadits dhaif ini punya kekurangan, misalnya orang orang yang menyampaikan hadits ini tidak benar benar bisa dipercaya atau ada bagian cerita yang hilang atau berubah. Karena kurang kuatnya bukti, para ulama biasanya tidak menjadikan hadits dhaif sebagai dasar hukum dalam agama.

Namun, perlu kita ingat bahwa pengertian hadits itu beragam. Ada hadits yang sangat kuat (sahih) dan ada juga yang lemah (dhaif). Hadits dhaif itu seperti punya tingkatan-tingkatan. Jadi, tidak semua hadits dhaif itu sama. Ada yang sangat lemah, tapi ada juga yang masih bisa kita pertimbangkan, terutama untuk hal-hal yang tidak terlalu krusial.

Pentingnya Memahami Hadits Sahih dan Dhaif

Untuk bisa membedakan hadits yang benar atau salah, kita harus tahu dulu pengertian hadits itu sendiri. Kalau kita sudah paham apa itu hadits, kita jadi bisa lebih selektif dalam memilih hadits mana yang bisa kita jadikan pedoman hidup.

Imam Bukhari dan Imam muslim adalah ulama besar yang telah menyusun kumpulan hadits yang sangat akurat. Hadits hadits ini adalah perkataan, perbuatan, atau persetujuan Nabi Muhammad SAW yang dapat kita jadikan pedoman hidup. Berkat kerja keras mereka, kita bisa membedakan mana hadits yang benar dan mana yang tidak, sehingga kita bisa menjalankan ajaran islam dengan benar.

Baca Juga: Hadist Tentang Sabar dan Cara Melatih Kesabaran

Kesimpulan

Pengertian hadits itu sendiri adalah segala perkataan, perbuatan, atau persetujuan Nabi Muhammad SAW yang menjadi pedoman hidup bagi umat islam. Setelah Al-Quran, hadits adalah sumber ajaran islam yang sangat penting. Di dalam hadits, kita bisa menemukan penjelasan yang lebih detail tentang cara menjalankan agama islam dengan benar. Jadi, penting banget bagi kita untuk memahami pengertian hadits dengan baik. Kita harus bisa membedakan mana hadits yang benar-benar berasal dari Nabi Muhammad SAW (hadits shahih) dan mana yang hadits dhaif. Dengan begitu, kita bisa hidup sesuai dengan contoh yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai hadits. Dengan memahami definisi hadits dan pentingnya mengamalkannya, diharapkan pembaca dapat menerapkan nilai nilai luhur islam dalam kehidupan sehari hari.

 

Leave a Comment